Penanganannya pun masih sangat minim karena terbatasnya sarana dn prasarana untuk menanggulangi kebakaran atau untuk membatasi persebaran titik api yang ada. Penambahan armada sebagai solusi penanganan dapat saja dilakukan, namun untuk mengawasi seluruh wilayah Indonesia hal ini akan memakan biaya yang sangat besar.
Dengan perkembangan teknologi informasi, satelit dapat menjadi solusi yang lebih relevan dan menjanjikan untuk dikembangkan. Satelit dapat dijadikan alat utnuk memantau seluruh wilayah Indonesia dengan baik, karena pengawasan dapat dilakukan lebih lama dan informasi tentang wilayah yang diawasi dapat diperbaharui dengan lebih cepat. Pengawasan wilayah Indonesia pun tidak harus terikat lagi dengan wilayah yang harus diawasi. Dengan kata lain, untuk mengawasi titik api di wilayah Riau, tidak perlu dibuat stasiun pengawasan di daerah itu pula. Cukup dengan membangun stasiun pemadam kebakaran yang memadai agar bisa menangani kebakaran dengan lebih baik.
Investasi yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi satelit pun kini bisa ditekan. Sebagai contoh, teknologi satelit nano saat ini dapat dikembangkan dengan biaya yang relative murah dan Negara dapat menanggungnya karena pengembangannya dapat dilakukan dengan kisaran biaya 2 sampai 3 milliar rupiah saja. Pengembangan teknologi satelit juga akan memacu perkembangan teknologi pendukung lainnya, seperti teknologi roket, system elektronik dan microchip serta teknologi informasi lainnya.
Hal yang paling penting dari perkembangan teknologi terkini adalah kebanggaan yang tumbuh pada rakyat Indonesia karena bangsanya telah mampu menguasai teknologi yang dipakai oleh Negara-negara maju lainnya. Ini seperti pribahasa “sekali mendayung dua tiga pulau terlewati,” Indonesia mampu menyelesaikan permasalahan kebakaran hutan sekaligus menumbuhkan kebanggaan pada rakyat Indonesia dan membuat Indonesia menjadi Negara yang dicintai rakyatnya dengan tulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar