Selasa, 31 Agustus 2010

"Karena raga ini terikat masa"

Ada yang berubah dengan pemikiran saya, dan saya yakin hal ini akan terpatri selama hidup.
Ini tentang masa. Masa, yang dahulu saya yakini segala sesuatu akan kebali berulang diesok hari. Masa, saat saya tak sempat melakukan suatu hal berguna hari ini, akan ada hari esok dengan durasi yang sama untuk saya menyelesaikannya.

Saya baru paham saat ini, kenapa ada rasa rindu yang dirasakan manusia, kenapa ada rasa penyesalan pada manusia, kenapa ada kesempatan, kenapa ada kata "kembali" dalam pikiran manusia. Saya akhirnya sadar, mimpi saya dikala tidur tak bisa terulang lagi dengan bentuk yang sama, karena saya akhirnya paham, bahwa masa itu seperti garis yang kita lalui. Tidak ada kata kembali di dalamnya, tidak pula garis itu membentuk lingkaran. Garis itu lurus, dan kita terus melaluinya, mau ataupun tidak.

"Sombongnya diriku!!", mungkin itu yang saya katakan dalam hati saat saya sadar bahwa masa ini adalah garis lurus yang tak berulang. Selama ini, tanpa sadar saya merasa bahwa diri saya tidak terikat masa, bisa melakukan segala sesuatu kapan pun saya mau. Mungkin secara tidak sadar saya seperti membentuk pikiran saya bahwa saya adalah tuhan yang tidak terikan masa, dan ini menunjukkan bahwa saya belum beriman secara sungguh-sungguh kepada-Nya.

Namun setelah saya sadari bahwa saya, adalah hamba-Nya yang terikat masa, saya merasa diri saya lebih tenang, walaupun saya tau bahwa diri ini adalah diri yang hina dihadapan-Nya. Saya merasa tenang bahwa jika saya terikat masa, maka ada suatu hukum alam yang namanya perbaikan, perubahan dari kondisi yang buruk menjadi lebih baik. Dan ini hanya bisa terjadi jika saya, terikat masa.

Masih ada masa tersisa pada diri ini, walau saya sendiri tidak tahu berapa lama lagi diri ini akan menjalani masa di dunia ini. Saya hanya berharap kepada Sang pemilik raga ini, agar saya tetap dalam bimbingan-Nya, tidak lagi sesumbar karena kami adalah makhluk yang paling sempurna yang Dia ciptakan.

Mudah-mudahan saya, yang sempat berpaling dari Nya, dapat dimaafkan.

Saya, yang tersadar akan kekuasaan-Nya, yang takut pada-Nya, yang butuh bimbingan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar