Jumat, 16 Mei 2014

Malam menjelma dingin

Angin berbisik lembut dibalik tengkuk
seraya membangkitkan roma
dan menggetarkan hati yang resah
resah karena telah lama berpisah

Raga yang menempuh jalan ini
letih setelah pulang dari perantauan
disambut dengan gelap dan terang
dan getir yang terlampau dalam

Kadang teriak pun tak cukup melawan lelah
walaupun gemanya terdengar sampai hati
melawan malam yang menjelma dingin
melewati sisa-sisa hari

Puan,
tahukah bahwa engkau penyembuh?
suaramu bak selimut penghangat raga
senyummu bak pemanis kehidupan

...

Dan kehadiranmu membuat hati ini bergelora untuk menghadapi esok hari

-IRS-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar